Praktikum Fisiologi Tumbuhan (Mengukur Turgoditas Relatif)



I. Judul                       : 

Mengukur Turgoditas Relatif

II. Pendahuluan        :
Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, diman air menyusun 60-90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jemis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air daripada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 % (Fitter dan Hay, 1981). Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Bila persedian air dalam tanah sedikit maka tumbuhan akan menyerap air sedikit pula, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Jika persediaan air tanah makin kurang maka tumbuhan tersebut akan mengalami kelayuan. Air merupakan factor utama pertahanan tumbuhan (Bidwell, 1979). Fungsi air  yang paling penting dalam kehidupan akan dapat di jumpai pada reaksi-reaksi biokimia dalam protplasma yang di kontrol oleh enzim. selain itu peranan air juga sebagai pembentuk koloid dalam protoplasma, memberikan hidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, sebagai stabilisasi dan pemindahan panas.
Fungsi lain dari air adalah menjaga turgiditas yang penting bagi perbesaran sel dan pertumbuhan, serta membentuk tanaman herba. Turgor penting dalam membuka dan menutupnya stomata, Pergerakan daun dan pergerakan korola bunga dan terutama dalam variasi struktur tanaman. Kekurangan air dalam jumlah yang besar menyebabkan kurangnya tekanan turgor pada/ dalam tumbuhan vegetative (Kramer, 1980). Turgor adalah keadaan tegang yang ditimbulkan oleh penyerapan air antara dinding sel dengan isi sel yang menyerap air. Tekanan timbal balik antara dinding sel dengan isi sel, inilah yang disebut dengan tekanan turgor. Sel yang mengalami tekanan turgor maksimal disebut turgesent. Apabila hal ini terjadi maka sel pada tumbuhan akan mengembang lagi.

III. Tujuan     : Mengukur  turgoditas daun tumbuhan.

IV. Alat dan Bahan
a. Alat :                                                                 b. Bahan          :
     1.      Cawan petri                                                     1.  Daun Ixora sp.
     2.      Alat pelubang gabus
     3.      Timbangan elektronik
     4.      Kertas saring
     5.      Oven

V. Prosedur Kerja
     1.      Membuat potongan daun Ixora sp  dengan alat pelubang gabus yang berdiameter 1 cm sebanyak 10 potongan.
     2.      Meletakkan potongan daun Ixora sp  tersebut dalam cawan petri dan menimbang beratnya dengan menggunakan timbangan elektronik untuk mendapatkan berat segar daunnya (BS).
     3.      Kemudan mengisi cawan petri yang berisi potongan daun Ixora sp  tersebut dengan aquades, kemudian membiarkannya terendam selama 2 jam.
     4.      Selanjutnya, mengambil potongan daun Ixora sp  tersebut,  kemudian membersihkan air yang menempel pada permukaan daun dengan kertas saring, kemudian menimbang segera, sehingga diperoleh berat turgid (BT).
     5.      Mengeringkan potongan daun Ixora sp tersebut dalam oven, dan menimbang berat keringnya (BK).
     6.      Menghitung turgoditas relatifnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

 


Text Box: TR= BS-BK x 100%
             BT-BK



VI. Hasil dan Pembahasan
Semua kehidupan di bumi ini tidak akan bisa lepas dari air. Air berperan sangat penting bagi kehidupan. Tanpa adanya air semua proses kehidupan tidak akan jalan. Air sebagai sistem hidrolik pada sel sehingga mampu menimbulkan turgor pada dinding sel tumbuhan, memberikan kekuatan mekanik pada jaringan tumbuhan. Masuknya sel pada jaringan tetangga menyebabkan naiknya turgor dari tumbuhan. Untuk mengetahui turgor dari tumbuhan kita dapat mengukur turgorditas relatifnya dengan rumus:
Rumus turgorditas relative :
            TR=  BS-BK      × 100%      
                    BT-BK              
Naik turunya turgorditas tumbuhan dapat dilihat dari kandungan air yang terkandung pada tumbuhan. Semakin banyak tumbuhan menyimpan air maka turgorditasnya tinggi. Tinggi rendahnya potensial air akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensial osmotik sel akan semakin rendah. Bila tekanan turgor sel tersebut tetap maka secara keseluruhan potensial air sel akan menurun pula. Sistem hidrolik pada tumbuhan dapat dilihat pada stomata daun. Saat stomata daun membuka air masuk ke sel tetangga dan turgorditas tinggi. Bila sel mengkerut air akan keluar, stomata menutup dan turgorditasnya rendah.
Tabel hasil pengamatan.
Berat cawan
49. 3 gram
Berat cawan dan Ixora sp
49. 5 gram
Berat Segar (BS)
49.3-49.5=0.2 gram
Berat Turgid (BT)
0,4  gram
Berat Kering (BK)
0.1 gram
                          
                  
                   





TR =    BS-BK      × 100%      
             BT-BK      
      = 0,2 – 0,1  × 100%  
0.4 − 0.1
=    0.1  x 100 %
0.3
= 33.33 %
Turgorditas relatif dihitung berdasarkan berat segar (BS), berat kering ( BK),  berat turgid (BT). Berat segar (BS) merupakan berat daun setelah dipetik yang belum mendapatkan perlakuan. Berat tugor yaitu berat potongan daun setelah direndam dalam aquades. Potongan daun setelah direndam dalam aquades dikeringkan di dalam oven, sehingga seluruh cairan yang ada dalam daun keluar. Dari kegiatan pratikum dapat dibandingkan pada daun yang segar dengan daun yang tugor. Pada saat pratikum setelah direndam berat daun meningkat hal ini disebabkan oleh masuknya air dari luar ke dalam sel-sel daun. Saat pemanasan di dalam oven berat daun menjadi turun disebabkan oleh air yang berada di dalam sel-sel daun yang menguap keluar, sehingga tekanan turgor menurun. Dari hasil penghitungan didapatkan tugorditas relative daun Ixora sp adalah 33.33 %.

VII. Kesimpulan
1.      Air memiliki peranan yang sangat penting baik kehidupan. Pengurangan air yang berlebih yang tidak dibarengi dengan penyerapan air yang seimbang maka tumbuhan akan menjadi layu. Hal ini disebabkan oleh keadaan timbal balik antara dinding sel dengan isi sel (tekanan turgor ) berkurang.
2.      Massa daun meningkat pada saat direndam dan menurun pada saat dikeringkan.
3.      Turgorditas relatif daun Ixora sp yaitu 33.33 %.
4.      Turgorditas relatif dihitung berdasarkan antara lain:
·         Berat segar (BS) adalah berat daun normal sebelum daun mendapat perlakuan apapun.
·         Berat tugid (BT) adalah berat daun yang didapatkan setelah daun menyerap air maksimal.
·         Berat kering (BK) adalah berat daun setelah seluruh cairan dikeluarkan melalui proses pengeringan.
            Berdasarkan praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa turgorditas relatif adalah pengukuran kualitatif dari tekanan turgor daun Ixora sp yaitu sebesar 33.33 %.

VIII. Daftar Pustaka
Budi adnyana, Putu.1998.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan untuk Mahasiswa
Biologi.Singaraja :Bioma      
Salisbury, Frank B. dan Ross, Cleon W. 1992. Plant Physiology. Alih bahasa: Diah R       Lukman dan Sumaryono. Bandung : ITB.
Sarna,Ketut dkk.2007. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan Bermuatan Local Genius. Singaraja :         Jurusan Pendidikan Biologi
           



Comments

Popular posts from this blog

Praktikum Biokimia (Uji Pembentukan Emulsi)

Praktikum Mikrobiologi (Pembuatan Medium Dan Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Struktur Jaringan Hewan, Jaringan Pada Hewan