Praktikum Mikrobiologi (Pembuatan Medium Dan Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba)
I.
JUDUL
Pembuatan Medium
Dan Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba
II.
TUJUAN
1.
Mampu
membuat medium cair dan padat.
2.
Mampu
membuat kultur atau stok cair, agar miring, dan agar tegak.
3.
Menguji
pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan mikroba.
III.
KAJIAN TEORI
Medium merupakan bahan
yang terdiri dari campuran nutrien untuk menumbuhkan mikroba. Medium juga dapat digunakan untuk isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba. (
M.Sanusi. 1999. LKM Mikrobiologi.
Singaraja : Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.)
Berdasarkan wujudnya
medium dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : Medium cair, Medium padat,
Medium setengah padat (semi solid). Kultur mikroba dapat dibedakan menjadi
kultur campuran dan kultur murni. Kultur campuran dapat digunakan untuk
mempelajari sifat pertumbuhan, morfologi dan sifat fisiologi mikroba. Sedangkan
kultur murni perlu diremajakan secara berkala untuk mempertahankan agar stok
tetap baik dan mencukupi jumlahnya. Terdapat beberapa cara untuk mengkultur
mikroba yaitu dengan cara :
1. Kultur
cair yaitu biakan mikroba yang menggunakan media cair dalam tabung reaksi,
dengan suhu dan waktu inkubasi tertentu, tergantung pada jenis mikroba yang
akan ditumbuhkan. Didalam medium cair pertumbuhan mikroba terlihat dalam
berbagai bentuk, misalnya pada seluruh bagian medium menjadi keruh, pertumbuhan
pada permukaan terlihat seperti kabut
atau selaput seperti sel yang mengapung dipermukaan media dan endapan
pada bagian bawah media cair. (M.Sanusi.
1999. LKM Mikrobiologi. Singaraja :
Program StudiPendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.)
Bentuk Pertumbuhan Mikroba pada Media Cair
Pola
pertumbuhan berdasarkan kebutuhan O2
Persyaratan Atmosfer
Untuk pertumbuhannya, bakteri memerlukan kondisi atau
persyaratan tertentu seperti sumber energi, karbon "organik"
(misalnya gula dan asam lemak) dan ion logam (misalnya besi) suhu optimal, pH
dan kebutuhan lainnya (misal kebutuhan oksigen).
Bakteri isolat A dapat diklasifikasikan ke dalam salah
satu dari lima kelompok utama:
Obligat aerob
Obligat aerob
· Organisme aerobik membutuhkan oksigen untuk respirasi
seluler, serta molekul oksigen bebas di sekitarnya untuk pertumbuhan.
· Perlu suasana yang berisi 20% -21% oksigen. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis (Basil Tahan Asam) dan Bacillus (Gram-positif)
Mikroaerofilik aerob
· Bakteri mikroaerofilik tumbuh baik pada konsentrasi rendah
oksigen, tetapi mati oleh konsentrasi yang lebih tinggi.
· Perlu atmosfir yang mengandung kurang dari 5% oksigen.
Contoh: Neisseria gonorrhoeae
Fakultatif anaerob
· Fakultatif anaerob dapat melakukan fermentasi
(respirasi anaerobik) dan respirasi aerobik.
·
Mampu bertahan baik dalam ada atau tidak adanya
oksigen.
Contoh: keluarga Enterobactericeae, streptokokus dan staphylococci.
Contoh: keluarga Enterobactericeae, streptokokus dan staphylococci.
Aerotolerant anaerob
· Aerotolerant anaerob adalah bakteri yang bernafas
anaerob, namun dapat bertahan dengan adanya oksigen.
· Tumbuh baik tanpa adanya oksigen tetapi dapat bertahan
hidup dalam suasana yang berisi udara dan dalam sebuah inkubator karbon dioksida.
Obligat anaerob
· Obligat anaerob tidak melakukan fosforilasi oksidatif.
Selain itu, mereka mati oleh oksigen; mereka kekurangan enzim tertentu yang
mampu mendetoksifikasi radikal bebas seperti H2O2 diproduksi sebagai produk
samping selama metabolisme.
· Tumbuh dalam ketiadaan oksigen.
2.
Kultur agar miring yaitu
media agar dalam tabung reaksi kemudian pada saat membekukan tabung reaksi di
miringkan. Menggunakan agar miring merupakan salah satu cara yang mudah untuk
mengkulturasi mikroba, terutama yang bersifat aerob dan anaerob fakultatif. (M.Sanusi. 1999. LKM Mikrobiologi. Singaraja : Program
StudiPendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.)
Bentuk Pertumbuhan Mikroba pada Agar Miring
Ciri-ciri
koloni diperoleh dengan menggoreskan jarum inokulum tegak dan lurus
Ciri
koloni berdasarkan bentuk:
3.
Kultur agar tegak yaitu
media yang agar dalam tabung reaksi yang pada saat membekukan tetap dalam
tegak. Ini betujuan untuk menstimulir pertumbuhan mikroba dalam keadaan
kekurangan oksigen. (M.Sanusi. 1999. LKM Mikrobiologi. Singaraja : Program
StudiPendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.)
Bentuk Pertumbuhan Mikroba pada Agar Tegak
Cara
penanaman adalah dengan menusukkan jarum inokulum needle ke dalam media
agar tegak.
Ciri-ciri
koloni berdasar bentuk :
Ciri
koloni berdasarkan
kebutuhan O2 :
4.
Biakan agar cawan yaitu
media agar yang dituangkan pada cawan , inokulasi bakteri disebarkan di medium.
Dengan cara ini bentuk dan warna koloni mudah dilihat. (M.Sanusi.
1999. LKM Mikrobiologi. Singaraja :
Program StudiPendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.)
Bentuk Pertumbuhan pada Cawan Petri
Ciri-ciri
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Small (kecil)
Moderate (sedang)
Large (besar)
Pigmentasi
: mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler, beberapa
jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media
Karakteristik
optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni.
Opaque (tidak dapat ditembus
cahaya), Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian), Transparant
(bening)
Bentuk :
Circular
Irregular
Spindle
Filamentous
Rhizoid
Raised
Convex
Umbonate
Permukaan :
Halus
mengkilap
Kasar
Berkerut
Kering
seperti bubuk
Lobate
Undulate
Serrate
Felamentous
Curled
Bentuk pertumbuhan bakteri
pada agar tegak berbeda-beda tergantung dari jenis bakteri tersebut.
1.
Bakteri Kokus
: Bakteri dengan bentuk dasar bulat
a.
Monokokus, yaitu berupa
sel bakteri kokus tunggal.
b.
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus
berdempetan.
c.
Tetrakokus, yaitu empat
sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.
Sarkina, yaitu delapan
sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e.
Streptokokus yaitu lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f.
Stapilokokus yaitu lebih
dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.
2.
Bakteri Basil
: Bakteri dengan bentuk dasar batang
a.
Monobasil, yaitu berupa
sel bakteri basil tunggal.
b.
Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c.
Streptobasil, yaitu
beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.
3.
Bakteri Spirilia
: Bakteri dengan bentuk dasar spiral
a.
Spiral yaitu bentuk sel
bergelombang
b.
Spiroketa yaitu bentuk
sel seperti sekrup.
c.
Vibrio yaitu bentuk sel
seperti tanda baca koma.
Bakteri
yang memiliki bentuk spiral cenderung memiliki bentuk pertumbuhan seperti akar.
IV.
ALAT DAN BAHAN :
Alat :
1.
1
buah lampu spiritus
2.
3 buah tabung reaksi
3.
Korek api
4.
1
buah kawat ose
5.
1
buah kawat ose yang diluruskan
6.
1 Labu erlemeyer
7.
1 Gelas beker
8.
2 buah penjepit
9.
1 incubator
Bahan :
1.
Koloni bakteri yang diambil dari kotoran lantai kamar mandi
2.
Natrium Agar (NA)
3.
Medium Cair (NB)
4.
Alkohol 70%
5.
Aquades
V.
PROSEDUR KERJA :
1.
Lampu Bunsen dinyalakan.
2.
Siapkan 3 tabung reaksi yang sudah
disterilisasi, kemudian isi kedua tabung tersebut dengan media agar, letakan salah satu tabung reaksi pada posisi
miring untuk membuat kultur agar miring dan satunya lagi
pada posisi tegak untuk membuat kultur agar tegak .Diamkan hingga media agar membeku.
3.
Untuk membuat
kultur cair, isi tabung dengan Medium cair (NB)( secukupnya)
4.
Ambil biakan murni dari
inkubator, buka bungkusnya kemudian ambil
biakan murni tersebut dengan cara panaskan kawat ose
terlebih dahulu hingga berwarna merah. Kemudian celupkan ke dalam alkohol 70%,
setelah itu angin-anginkan kembali diatas bunsen. Baru ambil bakteri dari
biakan murni menggunakan ose yang telah steril.
5.
Kemudian oleskan bakteri
yang diambil tadi ke dalam biakan agar miring dengan secara spiral, kemudain
tutup tabung reaksi tersebut menggunakan kapas. Untuk kultur agar tegak lakukan hal yang sama seperti no 4 tetapi
menggunakan kawat ose yang diluruskan kemudian di celupkan/ ditusuk tepat di
tengah-tengah media agar, kemudian tutup tabung reaksi tersebut dengan kapas.
6.
Untuk Kultur media
Cair, ambil biakan murni tersebut dengan cara panaskan kawat ose
terlebih dahulu hingga berwarna merah. Kemudian celupkan ke dalam alkohol 70%,
setelah itu angin-anginkan kembali diatas bunsen. Baru ambil bakteri dari
biakan murni menggunakan ose yang telah steril, Kemudian dimasukan kedalam tabung reaksi lalu di aduk hingga tersebar
merata.kemudian tutup tabung reaksi tersebut dengan kapas.
7.
Setelah selesai tabung
reaksi diberi label dan dimasukkan ke dalam inkubator
8.
Setelah satu minggu amati
bakteri yang tumbuh.
9.
Catat hasil yang
di dapatkan.
VI.
HASIL PENGAMATAN :
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Gambar : Isolat murni pada medium agar miring
Mikroorganisme : kotoran lantai
kamar mandi
Warna koloni : Putih keruh
Bentuk pertumbuhan : Filiform
|
2.
|
Gambar : Isolat murni pada medium agar tegak
Mikroorganisme : kotoran lantai kamar mandi
Warna koloni : putih keruh
Bentuk pertumbuhan : beadad
|
|
3.
|
Gambar : isolat murni pada medium agar cair
Mikroorganisme : kotoran lantai kamar mandi
Warna koloni : Putih keruh
Bentuk pertumbuhan : Flocculent
|
VII.
PEMBAHASAN :
Penumbuhan bakteri pada media agar miring
dimulai dari pembiakan bakteri pada media agar di petridis, dimana koloni
bakteri yang muncul pada permukaan agar masih menunjukan koloni yang beraneka
ragam. Kemudian baru didapatkan satu jenis bakteri yang dibiakan pada biakan
murni. Setelah itu untuk memisahkan bakteri agar benar-benar hanya satu spesies
dilakukan biakan
bakteri menggunakan media agar miring. Hasil biakan yang diperoleh seperti pada gambar diatas,
setelah beberapa hari dapat dilakukan pewarnaan gram. Bakteri yang tumbuh pada
agar miring dipermukaan terlihat lebih tipis karena koloninya tidak sebanyak
pembiakan pada Petridis.
Pada kultur agar miring didapatkan hasil
koloni yang terbentuk pada Natrium Agar miring yang ada didalam tabung reaksi
berbentuk Filiform
Pada kultur agar tegak yang dilakukan dengan
menusukan ose lurus yang telah diisi bakteri didapatkan hasil berupa koloni
yang berbentuk Beadad, dimana keruh dari koloni bakteri yang terbentuk
berada diatas, dan menunjukan bahwa bakteri ini adalah bakteri aerob.
Pada kultur agar cair yang dibuat dari NB
didapatkan hasil berupa keruhan yang terbentuk yang menunjukan kumpulan koloni
bakteri berada dibawah perukaan NB yang masih cair, bentuk pertumbuhan bakteri
pada medium cair ini berbentuk Flocculent. Bentuk koloni seperti ini menunjukan bahwa
bakteri tersebut merupakan bakteri Aerob fakultatif.
VIII.
SIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan
dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh bakteri yang benar-benar terpisah atau
satu jenis dapat dilakukan dengan pembiakan bakteri dengan menggunakan media
agar miring, sehingga mempermudah untuk memperoleh biakan
murni yang bisa digunakan untuk kegiatan praktikum yang lain. Selain itu, tebal tipisnya koloni juga
ditentukan dari cara kita menggores bakteri pada media agar dengan menggunakan
ose, dimana goresan paling awal akan menghasilkan koloni
yang lebih tebal dari pada goresan selanjutnya.Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa bakteri yang berasal dari kotoran lantai kamar mandi merupakan bakteri Aerob.
IX.
SARAN
1.
Alat-alat yang digunakan harus benar-benar steril, agar bakteri yang
diperoleh hanya satu jenis dan tidak terjadi kontaminasi
oleh bakteri lain
2.
Ketika praktikum ini
tidak boleh banyak bicara agar tidak terjadi kontaminasi pada kultur yang
dibuat.
3.
Ketika melakukan
pengolesan harus berhati-hati agar NA yang ada dalam tabung reaksi tidak robek
atau rusak.
4.
Pada saat menutup tabung reaksi dengan menggunakan kapas harus tepat
agar mempermudah kita dalam membuka dan menutupnya kembali.
DAFTAR
PUSTAKA
Ristiati,Dra.Ni
Pt. 2000. Pengantar Biologi Umum.
Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah.
M.Sanusi.
1999. LKM Mikrobiologi. Singaraja :
Program StudiPendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja.
Comments
Post a Comment