Praktikum Biokimia (Uji Pembentukan Emulsi)
JUDUL
Uji Pembentukan Emulsi
TUJUAN
Mengetahui
terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.
LANDASAN TEORI
Emulsi
adalah
dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan dalam cairan lain dimana keduanya
tidak saling melarutkan. Agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu
zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent, yang
berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.Bahan
emulsifier dapat berupa protein, gom, sabun, atau garam empedu. Daya kerja
emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik
pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak
sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan dan diasorpsi melapisi butir-butir
minyak, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama
lain.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
·
Tabung reaksi
·
Pipet tetes
Bahan
·
Air suling
·
Minyak kelapa
·
Larutan Na2CO3 0,5%
·
Larutan sabun
·
Larutan protein 2%
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan
lima tabung reaksi yang sudah bersih dan kering.
·
Tabung 1: tuangkan 2 ml air dan teteskan 2
tetes minyak kelapa
·
Tabung 2:tuangkan 2 ml air, teteskan 2
tetes minyak kelapa dan 2 tetes Na2CO3
0,5%
·
Tabung 3: tuangkan 2 ml air, 2 tetes
minyak kelapa dan 2 tetes larutan sabun
·
Tabung 4: tuangkan 2 ml larutan protein 2%
(gelatin) dan 2 tetes minyak kelapa
·
Tabung 5: tuangkan 2 ml larutan empedu
encer dan 2 tetes minyak kelapa
2. Kocoklah
setiap tabung dengan kuat lalu diamkan beberapa saat.
3. Amati
terjadinya
pembentukan emulsi.
HASIL PRAKTIKUM
Bahan
|
Tabung
1
|
Tabung
2
|
Tabung
3
|
Tabung
4
|
Air
|
2 ml
|
2 ml
|
2 ml
|
-
|
Minyak kelapa
|
2 tetes
|
2 tetes
|
2 tetes
|
2 tetes
|
Na2CO3 0,5%
|
-
|
2 tetes
|
-
|
-
|
Larutan sabun
|
-
|
-
|
2 tetes
|
-
|
Larutan protein
|
-
|
-
|
-
|
2 ml
|
Hasil
|
Tidak
Stabil
|
Tidak Stabil
|
Tidak Stabil
|
Stabil
|
Gambar 1. Hasil Praktikum
PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan maka
dapat diketahui bahwa pada tabung
I (air suling dan
minyak kelapa)
membentuk emulsi tidak stabil, pada tabung II (air suling, minyak kelapa dan Na2CO30,5%) membentuk emulsi tidak stabil, pada
tabung
III (air suling, minyak
kelapa, dan larutan sabun) membentuk emulsi tidak stabil, serta
pada tabung
IV (minyak kelapa dan larutan protein) membentuk emulsi stabil. Emulsi
tidak stabil pada tabung I, II, III disebabkan oleh adanya tegangan permukaan
antara kedua fase cairan yang mengakibatkan keduanya tidak saling melarutkan. Selain
itu hal tersebut disebabkan karena apabila dua larutan yang tidak larut seperti
minyak dan air dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan
membentuk system disperse yang disebut emulsi. Secara fisik terlihat
seolah-olah salah satu fase berada di sebelah dalam dalam fase lainnya. Bila
proses pegocokan dihentikan, maka dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan
kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya muncul dan teramati pada
system disperse terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Pada tabung ke IV
terjadi kestabilan emulsi. Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya yaitu
gaya London-Van Der Waals yang menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul
membentuk agregat dan mengendap. Selain gaya tersebut juga disebabkan oleh gaya
tolak menolak yang disebabkan oleh pertumpang tindihan lapisan ganda elektrik
yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dipersi koloid. Faktor-faktor yang mempengaruhi
stabilitas emulsi, adalah
tegangan antarmuka rendah, kekuatan mekanik dan
elastisitas lapisan antarmuka, tolakkan listrik double
layer, relatifitas phase pendispersi kecil,
dan viskositas tinggi.
KESIMPULAN
Emulsi
dari minyak dapat berbentuk tidak stabil ataupun stabil. Emulsi tidak stabil
dapat diubah menjadi emulsi stabil dengan bantuan emulsifier yang dalam
percobaan terdiri dari Na2CO30,5%,
larutan sabun, dan larutan protein. Emulsi stabil disebabkan oleh dua gaya
London-Van Der Waals dan terjadi pertumpang tindihan lapisan ganda elektrik
yang bermuatan sama. Emulsi tidak stabil disebabkan oleh adanya tegangan
permukaan antara kedua fase cairan yang mengakibatkan keduanya tidak saling
melarutkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah
tegangan antarmuka rendah, kekuatan mekanik dan
elastisitas lapisan antarmuka, tolakkan listrik double
layer, relatifitas phase pendispersi kecil,
dan viskositas tinggi.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada
nomor tabung 2, 3, dan 4 diperoleh bentuk emulsi yang stabil karena adanya
peranan Na2CO30,5%, larutan sabun dan larutan protein
sebagai emulsifier atau emulsifying agent yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara kedua fase cairan. Bentuk molekul Na2CO30,5%,
larutan sabun, dan larutan protein dapat terikat baik pada minyak kelapa maupun
air suling. Emulsifier-emulsifier tersebut menyebabkan berkurangnya kemungkinan
bersatunya kembali butir-butir minyak satu sama lain.
2. Berdasarkan
jenisnya, emulsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Emulsi stabil dan Emulsi
tidak stabil. Cara membedakannya adalah pada emulsi stabil minyak kelapa dan
air suling tidak kembali membentuk dua lapisan ketika dicampurkan sedangkan
pada emulsi tidak stabil akan terbentuk dua lapisan berupa butir-butir minyak
dan lapisan air suling.
3. Salah
satu kegunaan emulsi adalah dalam pembuatan santan. Santan merupakan emulsi
minyak kelapa dalam air.
DAFTAR
PUSTAKA
Yazid, Estien dan Nursanti, Lisda.2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa
Analis. Yogyakarta: CV Andi Offset
Adi.2011. “BAHAN LAPORAN PRAKTIKUM
UJI EMULSI” Dalam http://adifirman.wordpress.com/2011/05/21/bahan-laporan-praktikum-uji-emulsi/. Diunduh 20
Oktober 2013.
Comments
Post a Comment