Praktikum Biokimia (Uji Kolesterol)

JUDUL PRAKTIKUM
            Uji Kolesterol

TUJUAN
Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan secara kualitatif.

DASAR
Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen penting yang terdapat dalam membran semua sel hidup. Kolesterol adalahsterol utama yang banyak terdapat di alam. Untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol, dapat dilakukan uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah satu diantaranya ialah reaksi Lieberman Burchard. Uji ini positif bila reaksi menunjukkan warna yang berubah dari merah , kemudian biru, dan hijau. Warna hijau yang terjadi sebanding dengan konsentrasi kolesterol dalam bahan.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat
·         Tabung reaksi
·         Pipet tetes

2. Bahan
·         Kolesterol 0,5 % dalam kloroform
·         Minyak kelapa
·         Minyak tengik
·         Asam asetat anhidrid
·         Kloroform
·         H2SO4 pekat

PROSEDUR
1)      Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Isilah tabung pertama dengan 1 ml minyak kelapa, tabung kedua dengan 5 tetes minyak tengik, dan tabung ketiga dengan 5 tetes kolesterol 0,5 %.
2)      Pada setiap tabung, tambahkan kloroform sebanyak 2 ml.
3)      Tambahkan pula 10 tetes asam asetat anhidrid.
4)      Melalui dinding tabung, tambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat.
5)      Kocoklah hati-hati dan diamkan beberapa detik.
6)      Amati perubahan warna yang terjadi.

HASIL PERCOBAAN
Bahan
Tabung 1
Tabung 2
Tabung 3
Minyak kelapa
1 ml
-
-
Minyak tengik
-
5 tetes
-
Kolesterol 0,5 % dalam kloroform
-
-
5 tetes
Uji dengan Lieberman Burchard
Hasil : Terbentuk warna merah, kemudian biru dan hijau (+/-)
-
-
+


GAMBAR

             1             2          3

Ket:
1. Minyak kelapa
2. Larutan Kolesterol
3. Minyak Tengik



Pembahasan
Pada percobaan ini, kita ingin membukttengik adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan. Pada percobaan ini digunakan asam anhidrid, kloroform, dan asam sulfat pekat yang bertindak sebagai pereaksi Liebermann Burchard, yang berfungsi untuk mengidentifikasi adanya sterol dalam suatu larutan. Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan ini ialah minyak kelapa yang ditambahkan dengan kloroform mengalami perubahan dari segi kejernihannya, yakni menjadi lebih bening. Demikian pula minyak tengik yang ditambahkan klorofom, menjadi lebih bening. Pada penambahan asam asetat anhidrid dan asam sulfat pekat terhadap minyak kelapa, terjadi tidak terjadi perubahan warna akan tetapi minyak kelapanya terlarut. Dan pada penambahan asam asetat anhidrid dan asam sulfat pekat terhadap minyak tengik, terjadi reaksi yang negatif, hal ini mungkin disebabkan karena sedikitnya kandungan kolesterol atau kesalahan dalam pengerjaan. Sedangkan pada larutan kolesterol, saat ditambahkan dengan klorofom, asam asetat anhidrid, dan asam sulfat pekat terlihat sedikit memerah, hal ini menunjukkan bahwa larutan benar mengandung kolesterolMenurut teori yang ada, minyak kelapa yang direaksikan dengan pereaksi Liebermann Burchard perubahan warna larutan menjadi merah disebabkan karena di dalam minyak kelapa tidak terkandung kolesterol (artinya ia bereaksi negatif). Hal ini karena minyak kelapa merupakan minyak nabati, sementara kolesterol tidak terkandung dalam tumbuh-tumbuhan termasuk minyak nabati, hasil menunjukkan minyak kelapa tidak mengandung kolesterol. Pada minyak tengik, terjadi perubahan warna larutannya menjadi merah bata dan timbul endapan karena minyak tengik merupakan minyak hewani. Pada hasil yang kami dapat minyak tengik mengandung minyak hewani tapi konsentrasinya lebih sedikit, karena konsentrasi minyak hewani yang besar ditunjukkan dengan warna hijau pekat. Sedangkan pada larutan kolesterol, hasil yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada, bahwa larutan kolesterol akan bereaksi positif terhadap pereaksi Liebermann Burchard karena sudah jelas larutan kolesterol mengandung banyak kolesterol. Hasil yang diperoleh ialah terjadi perubahan pada penambahan pereaksi LiebermannBurchard terhadap larutan kolesterol, yakni perubahan warna menjadi sedikit lebih merah.



KESIMPULAN
1.      Kolesterol hanya terkandung pada hewan dan mnusia, pada tumbuhan terkandung minyak nabati
2.      Hasil yang diperoleh menunjukkan kesessuaian dan tidak kesesuaian dengan teori
3.      Pada minyak tengik tidak terbentuknya reaksi yang menunjukkan adanya kolesterol, terjadi ketidak sesuaian dengan teori, hal ini mungkin disebabkan karena terjadi kesalahan dalam pengerjaan praktikum.



Jawaban
1.      Apakah reaksi Liebermann-Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif? Jelaskan pendapat Anda!
-          Reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Karena reaksi larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan konsentasi kolesterol. Karenanya reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dari perubahan warna tersebut kita dapat menentukan konsentrasi kolesterol karena warna hijau yang terjadi sebanding dengan konsentrasi kolesterol dalam bahan.

2.      Sebutkan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya kolesterol!
a.       Percobaan uji Salkowski
Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau.

3.      Sebutkan komposisi bahan pereaksinya!
a.       Percobaan uji Salkowski
Komposisi bahan pereaksinya : kloroform anhidrat dan asam sulfat.

4.      Tuliskan cara kerjanya secara singkat!
a.       Percobaan uji Salkowski
1.    Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat
2.    Lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat
3.    Perhatikan perubahan warna pada sampel, apabila dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau.









Daftar Pustaka
Yazid, Estien dan Nursanti, Lisda.2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: CV Andi Offset
Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga, Jakarta
MartinMuhAlHilal . 2012. “Pengujian Lipida dan Asam Lemak”. Dalam http://www.docstoc.com/docs/125720460/PENGUJIAN-LIPIDA-dan-ASAM-LEMAK . Diunduh 18 Oktober 2013.


Comments

Popular posts from this blog

Praktikum Biokimia (Uji Pembentukan Emulsi)

Praktikum Mikrobiologi (Pembuatan Medium Dan Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Struktur Jaringan Hewan, Jaringan Pada Hewan