Praktikum Biokimia (Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim)

I.              Judul
Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim

II.           Tujuan
Mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap perombakan suatu substrat (amilum).

III.        Landasan Teori
Metabolisme merupakan salah satu ciri kehidupan yang merupakan bentuk transformasi tenaga atau pertukaran zat melalui serangkaian reaksi biokimia. Dalam mahkluk hidup, reaksi metabolisme berlangsung dengan melibatkan suatu senyawa protein yang disebut enzim. Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk menurunkan energi aktivasi, mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap tanpa mengubah besarnya tetapan keseimbangan dan sebagai pengendali reaksinya (Martoharsono, 1994).
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalah substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Enzim mempunyai ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan.
Kecepatan reaksi enzim dipengaruhi oleh berbagai kondisi fisik dan kimia. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi kerja enzim adalah konsentrasi berbagai komponen (seperti substrat, produk, enzim, kofaktor, dll), pH, temperatur, dan gaya irisan. Kecepatan reaksi enzim sangat dipengaruhi oleh pH larutan baik secara in vivo maupun secara in vitro. Jenis hubungan antara kecepatan reaksi dan pH ditunjukkan dengan kurva berbentuk lonceng. Setiap enzim mempunyai pH optimum yang berbeda–beda (Lee, 1992).
Tubuh manusia menghasilkan berbagai macam enzim yang tersebar di berbagai bagian dan memiliki fungsi tertentu. Salah satu enzim yang penting dalam sistem pencernaan manusia adalah enzim amilase. Enzim ini terdapat dalam saliva atau air liur manusia. Saliva yang disekresikan oleh kelenjar liur selain mengandung enzim amilase juga mengandung 99,5% air, glikoprotein, dan musin yang bekerja sebagai pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan. Amilase yang terdapat dalam saliva adalah α-amilase liur yang mampu membuat polisakarida (pati) dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosodat α(1 4). Amilase akan segera terinaktivasi pada pH 4,0 atau kurang sehingga kerja pencernaan makanan dalam mulut akan terhenti apabila lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan
Pada konsentrasi substrat tertentu, bertambahnya konsentrasi enzim secara bertingkat akan menaikkan kecepatan reaksi enzimatis. Dengan kata lain, semakin besar volume atau konsentrasi enzim, semakin tinggi pula aktivitas enzim dalam memecah substrat yang dikatalisis. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan warna yang terjadi melalui uji iodium atau adanya endapan yang terbentuk melalui uji Benedict.

IV.        Bahan dan Alat
Bahan
·         Larutan amilum 2%
·         Enzim amilase
·         Larutan iodium
·         Pereaksi Benedict
Alat
·         Alat pemanas
·         Tabung reaksi
·         Pipet ukur

V.           Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan 3 tabung reaksi yang bersih, kemudian pada tabung 1, 2, dan 3 berturut-turut diisi dengan enzim amilase: 4 ml; 2 ml; 1 ml.
2.      Menambahkan larutan amilum 2 ml, ke dalam tiap-tiap tabung.
3.      Mencampur dengan baik, kemudian biarkan selama 15 menit.
4.      Selanjutnya, menguji dengan larutan Iodium dan pereaksi Benedict.
5.      Mencatat dan mengamati perubahan yang terjadi.

VI.        Hasil Percobaan dan Pembahasan
Tabel 1. Amilum ditambahkan Enzim Amilase
Tabung 1
Amilum 2 ml + Enzim amilase 4 ml
Tabung 2
Amilum 2 ml + Enzim amilase 2 ml
Tabung 3
Amilum 2 ml + Enzim amilase 1 ml

Tabel 2. Uji dengan Iod
Tabung 1
Amilum 2 ml + Enzim amilase 4 ml
Tabung 2
Amilum 2 ml + Enzim amilase 2 ml
Tabung 3
Amilum 2 ml + Enzim amilase 1 ml

Tabel 3. Uji dengan Benedict
Tabung 1
Amilum 2 ml + Enzim amilase 4 ml
Tabung 2
Amilum 2 ml + Enzim amilase 2 ml
Tabung 3
Amilum 2 ml + Enzim amilase 1 ml

Tabel 4. Hasil Percobaan
No
Konsentrasi Substrat
Konsentrasi Enzim
Perubahan Warna
Uji Iodium
Uji Benedict
1.
Amilum 2 ml
Amilase 4 ml
Ungu muda
Biru muda, endapan biru.
2.
Amilum 2 ml
Amilase 2 ml
Ungu
Biru keruh, endapan kuning
3.
Amilum 2 ml
Amilase 1 ml
Ungu pekat
Biru muda, tidak ada endapan

Pembahasan
Pada percobaan ini, digunakan 3 tabung dengan konsentrasi amilum yang sama yaitu 2 ml, namun pada konsentrasi amilase yang berbeda. Pada tabung 1 dengan konsentrasi amilase 4 ml, diuji dengan iodium menunjukkan warna ungu muda dan diuji dengan benedict menunjukkan warna biru muda, endapan biru. Tabung 2, dengan konsentrasi amilase 2 ml, diuji dengan iodium menhasilkan warna ungu dan diuji dengan benedict menunjukkan warna biru keruh, dengan endapan warna kuning. Sedangkan tabung 3, dengan konsentrasi amilase 1 ml diuji dengan iodium menunjukkan warna ungu pekat dan diuji dengan benedict menunjukkan warna biru muda, tanpa ada endapan. Secara berturut-turut warna yang diperoleh dari konsentrasi amilase yang semakin tinggi, yang diuji dengan iodium dan benedict menghasilkan warna yang semakin memudar. Ini menunjukkan enzim amilase semakin efektif dalam menghidrolisis amilum menjadi monosakarida. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim, maka semakin efektif dalam mengkatalisis substrat.

VII.     Kesimpulan
Konsentrasi amilase yang semakin tinggi, diuji dengan iodium dan benedict menghasilkan warna yang semakin memudar. Ini artinya enzim amilase semakin efektif dalam menghidrolisis amilum menjadi monosakarida. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim, maka semakin efektif dalam mengkatalisis substrat.

VIII.  Pertanyaan
Pada konsentrasi (volume) enzim berapa diperoleh aktivitas enzim amilase optimal? Mengapa?
Jawab:
Pada volume 4 ml. Karena pada konsentrasi amilase 4 ml diuji dengan iodium menghasilkan warna ungu muda, dan diuji dengan benedict menunjukkan warna biru muda, endapan biru. Hal ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim, maka semakin efektif dalam mengkatalisis substrat.





Daftar Pustaka

Estien, Yazid dan Lista Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anam, Khairul. 2010. “Enzim Amilase”. Dalam  khairulanam.files.wordpress.com/2010/08/enzim-amilase. Diunduh tanggal 30 November 2013.


Ardiani. 2012. “Mengukur Aktivitas Enzim Amilase”. Dalam http://ardianismart.blogspot.com/2012/09/praktikum-amilase.html. Diunduh tanggal 30 November 2013.

Comments

Popular posts from this blog

Praktikum Biokimia (Uji Pembentukan Emulsi)

Praktikum Mikrobiologi (Pembuatan Medium Dan Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Struktur Jaringan Hewan, Jaringan Pada Hewan